28 Maret 2025

Jakarta Utara Pos

Kabar Warta Kekinian

Menteri Pertahanan China Dong Jun Diinvestigasi Dugaan Korupsi, Tindak Lanjut Reformasi Militer

orupsi Menteri Pertahanan China Dong Jun

Jakarta Utara PosMenteri Pertahanan Cina, Dong Jun, saat ini tengah ditilik terpaut dugaan korupsi, menjadikannya menteri ketiga dalam urutan berturut- turut yang tersangkut permasalahan seragam. Bagi laporan Financial Times, bila dugaan ini teruji, Dong hendak bergabung dengan barisan menteri pertahanan Cina yang lebih dahulu terjerat permasalahan hukum akibat aplikasi korupsi.

Penyelidikan ini merupakan bagian dari upaya berkepanjangan oleh pemerintah Cina buat memberantas korupsi di area militer, di mana integritas sangat berarti buat melindungi kekuatan serta keahlian pertahanan negeri. Baru- baru ini, Dong menolak berjumpa dengan Menteri Pertahanan Amerika Serikat, Lloyd Austin, dalam pertemuan yang diselenggarakan di Laos. Penolakan ini diakibatkan oleh aksi AS terpaut Taiwan, yang berpotensi memperparah ikatan antara kedua negeri.

Reformasi Militer serta Upaya Pemberantasan Korupsi

Semenjak tahun kemudian, militer Cina sudah melancarkan pembersihan besar- besaran buat memerangi korupsi. Dong Jun, yang lebih dahulu berprofesi selaku komandan angkatan laut, ditunjuk selaku menteri pertahanan pada Desember kemudian, mengambil alih Li Shangfu yang dipecat secara tiba- tiba. Li Shangfu sendiri, yang lebih dahulu ikut serta dalam permasalahan dugaan suap, dipecat dari Partai Komunis Cina serta semenjak dikala itu tidak sempat nampak di muka universal.

Lebih dahulu, Wei Fenghe, menteri pertahanan yang dinaikan saat sebelum Li Shangfu, pula ikut serta dalam skandal seragam. Penyusutan jumlah pejabat besar yang ikut serta dalam dugaan aplikasi korupsi ini menampilkan kalau pemerintah Cina terus menjadi sungguh- sungguh dalam mensterilkan angkatan bersenjatanya dari elemen- elemen yang merugikan.

Kemampuan Resiko Korupsi terhadap Kekuatan Militer

Aplikasi korupsi di militer Cina jadi atensi yang sungguh- sungguh di tengah ancaman yang terus tumbuh di kawasan Asia- Pasifik. Laporan dari Bloomberg, mengutip pejabat AS, menyoroti gimana korupsi bisa melemahkan kesiapan tempur Cina, pengaruhi pengadaan perlengkapan, serta merugikan keahlian militer dalam jangka panjang. Buat mengalami tantangan ini, Beijing sudah menguatkan langkah- langkah antikorupsi yang mencakup sebagian aspek berikut:

Kenaikan Pengawasan Internal: Langkah- langkah baru sudah diterapkan buat menguatkan pengawasan terhadap pejabat militer, membenarkan kalau pengambilan keputusan lebih transparan serta akuntabel.

Pembersihan Pejabat Bermasalah: Pejabat yang ikut serta dalam aplikasi korupsi secara aktif dicopot serta diusut, selaku wujud teguran kepada mereka yang berpotensi merugikan reputasi serta efisiensi militer.

Transparansi Pengadaan serta Pengelolaan Anggaran: Upaya buat tingkatkan transparansi dalam pengadaan benda serta pengelolaan anggaran militer jadi bagian dari strategi buat kurangi kesempatan terbentuknya aplikasi curang.

Aksi ini diharapkan bisa membetulkan reputasi militer Cina, yang diharapkan bisa lebih efisien mengalami kemampuan konflik di masa depan serta mengatasi ancaman eksternal. Meski aksi pembersihan ini berarti, tantangan besar senantiasa terdapat, paling utama dalam membenarkan kalau seluruh kebijakan bisa dijalankan secara tidak berubah- ubah tanpa terdapatnya penyalahgunaan kekuasaan.

Kepala militer Cina serta para pejabat besar yang lain diharapkan bisa mengimplementasikan reformasi ini dengan lebih tegas, demi menghasilkan angkatan bersenjata yang leluasa dari pengaruh negatif serta lebih siap mengalami tantangan masa depan.