2 Desember 2024

Jakarta Utara Pos

Kabar Warta Kekinian

Kepala BNN RI Dorong Pendekatan Komunitas untuk Lawan Narkoba

upaya pencegahan narkoba

<a href="https://www.freepik.com/free-photo/human-skull-crossbones-drug-addict-concept_1131236.htm#fromView=search&page=1&position=26&uuid=27db5245-b109-41f9-9a9e-407e43e19706">Image by Waewkidja on Freepik</a>

Jakarta Utara Pos – Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Republik Indonesia, Komjen Pol. Marthinus Hukom, menyerukan pendekatan langsung ke masyarakat sebagai strategi utama dalam memerangi peredaran narkoba. Ia meminta seluruh Kepala BNN Provinsi untuk aktif hadir di tengah masyarakat guna meningkatkan kepercayaan publik.

“Pejabat itu sering takut sepatunya rusak atau semirnya hilang. Saya meminta rekan-rekan Kepala BNN Provinsi untuk berani turun ke kampung-kampung, duduk bersama masyarakat, membangun komunikasi, dan menjalin hubungan erat dengan warga,” kata Marthinus di Jakarta, Jumat (15/11).

Marthinus percaya bahwa jika program berbasis wilayah dapat berjalan efektif, permasalahan narkoba di Indonesia dapat diatasi. Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya mengisi ruang publik dengan narasi yang kuat dan inspiratif sebagai bagian dari medan pertempuran ideologi melawan penyalahgunaan narkoba.

Hal ini disampaikannya dalam rapat pimpinan terbatas yang berlangsung di Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia (PPSDM), Lido-Bogor, pada 12-13 November 2024. Rapat tersebut membahas implementasi *Astacita Menuju Indonesia Emas 2045*, sebuah rencana strategis nasional untuk Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN).

Dalam pertemuan ini, sejumlah Kepala BNN Provinsi memaparkan inovasi dan capaian kinerja masing-masing wilayah. Provinsi seperti Aceh, Jawa Timur, Sumatera Utara, Riau, Kepulauan Riau, Sumatera Selatan, Kalimantan Utara, Kalimantan Barat, dan DKI Jakarta memberikan laporan lengkap mengenai langkah-langkah preventif serta kolaborasi dengan pemangku kepentingan setempat.

Beberapa inovasi yang diusung mencakup penguatan kerja sama dengan komunitas lokal, edukasi berbasis masyarakat, dan peningkatan intelijen narkotika untuk menekan jaringan distribusi. Selain itu, beberapa BNN Provinsi melaporkan keberhasilan dalam mengidentifikasi jaringan narkotika besar yang beroperasi lintas provinsi.

Marthinus juga menekankan pentingnya kehadiran negara di tengah masyarakat. “Saya menegaskan bahwa kehadiran negara sangat diperlukan, terutama di komunitas-komunitas yang rentan terhadap penyalahgunaan narkoba. Upaya ini tidak hanya tentang penegakan hukum tetapi juga soal membangun kepercayaan dan memberikan solusi jangka panjang,” jelasnya.

Salah satu fokus diskusi dalam rapat tersebut adalah pentingnya kolaborasi antarwilayah. Para Kepala BNN Provinsi membahas kemungkinan memperkuat jaringan kerja sama lintas provinsi untuk menghadapi sindikat narkoba yang semakin kompleks dan terorganisir.

Tidak hanya itu, langkah-langkah preventif juga menjadi perhatian utama. Edukasi kepada generasi muda, terutama melalui program berbasis komunitas, dianggap sebagai kunci untuk memutus mata rantai penyalahgunaan narkoba. Marthinus menyebutkan bahwa ruang publik harus dipenuhi dengan pesan-pesan positif yang mampu memberikan kesadaran kepada masyarakat akan bahaya narkoba.

Dalam upaya mencapai visi *Astacita Menuju Indonesia Emas 2045*, Marthinus mengingatkan pentingnya peran semua elemen masyarakat. Dari pemerintah, aparat penegak hukum, hingga komunitas lokal, semuanya memiliki tanggung jawab bersama untuk menciptakan lingkungan yang bersih dari narkoba.

Melalui rapat ini, BNN RI berharap dapat memperkuat sinergi antarwilayah dan mengimplementasikan program-program yang berdampak nyata di lapangan. Dengan komitmen bersama, Indonesia diharapkan dapat mencapai masa depan yang lebih cerah tanpa ancaman narkoba.

Pendekatan yang digagas oleh Marthinus ini memberikan harapan baru bagi masyarakat Indonesia. Melalui kehadiran aktif pejabat di tengah masyarakat, komunikasi yang terbuka, dan kolaborasi yang erat, perjuangan melawan narkoba dapat berjalan lebih efektif dan berkelanjutan.