2 Desember 2024

Jakarta Utara Pos

Kabar Warta Kekinian

Penurunan Kejahatan Senjata Api dan Bahan Peledak di China Capai 25,8%

kejahatan senjata api China

<a href="https://www.freepik.com/free-photo/handsome-man-actor-posing-studio-with-weapon_14923237.htm#fromView=search&page=1&position=4&uuid=a20a3406-c525-4351-9ac0-d4f2a98e4254">Image by senivpetro on Freepik</a>

Jakarta Utara Pos – China mencatatkan pencapaian signifikan dalam mengurangi kejahatan terkait senjata api dan bahan peledak. Menurut laporan terbaru dari Kementerian Keamanan Publik (MPS), kasus kejahatan jenis ini turun sebesar 25,8 persen sepanjang tahun 2024 dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2023. Penurunan ini merupakan hasil nyata dari strategi nasional yang diluncurkan untuk menindak pelanggaran secara tegas.

Program yang dimulai tahun lalu ini adalah bagian dari inisiatif tiga tahun yang dirancang untuk memberantas penggunaan senjata api dan bahan peledak secara ilegal. Dalam konferensi pers pada Kamis (14/11), MPS menjelaskan bahwa kolaborasi antara berbagai departemen pemerintah dan badan-badan daerah menjadi kunci keberhasilan program ini. Langkah-langkah tersebut tidak hanya fokus pada pencegahan tetapi juga penegakan hukum terhadap pembuatan, perdagangan, dan distribusi senjata ilegal.

Sejak awal tahun 2024, pihak kepolisian di seluruh China telah menangani lebih dari 19.000 kasus yang melibatkan senjata api dan bahan peledak. Selain itu, mereka berhasil membongkar 54 kelompok kriminal yang terlibat dalam perdagangan ilegal, serta menghancurkan 237 lokasi yang digunakan untuk kegiatan ilegal tersebut. Operasi ini dipimpin oleh berbagai pihak di bawah koordinasi MPS, menunjukkan tingkat efisiensi yang tinggi dalam pelaksanaan kebijakan keamanan publik.

Salah satu keberhasilan terbesar dicatat di Provinsi Jiangxi dan Hubei. Di wilayah ini, otoritas keamanan berhasil mengungkap jaringan manufaktur dan perdagangan ilegal berskala besar. Penemuan ini membuka jalan bagi pelaksanaan 34 operasi nasional yang terkoordinasi, yang berujung pada penangkapan 831 tersangka. Operasi ini menjadi contoh konkret dari komitmen China dalam menciptakan lingkungan yang lebih aman bagi warganya.

Menurut Qi Xiguo, Wakil Kepala Biro Manajemen Keamanan Publik di Kementerian tersebut, keberhasilan ini tidak terlepas dari dedikasi yang konsisten dari semua pihak. Pemerintah berupaya keras tidak hanya dalam menindak pelanggaran, tetapi juga dalam memastikan keberlanjutan upaya ini ke depannya.

China dikenal memiliki salah satu tingkat kejahatan terkait senjata api dan bahan peledak terendah di dunia. Hal ini dicapai melalui pendekatan yang komprehensif dan kolaboratif. Selain penegakan hukum, pemerintah juga mengedukasi masyarakat tentang bahaya senjata ilegal dan pentingnya melaporkan aktivitas mencurigakan.

Kesuksesan penurunan tingkat kejahatan ini menjadi sorotan internasional, menunjukkan bagaimana pendekatan yang terstruktur dapat menghasilkan hasil yang nyata. China membuktikan bahwa dengan kerjasama yang erat antara pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat, kejahatan dapat diminimalisasi secara signifikan.

Langkah-langkah yang diambil ini tidak hanya menciptakan rasa aman bagi warga negara China, tetapi juga memberikan inspirasi bagi negara lain untuk mengadopsi strategi serupa dalam menghadapi ancaman senjata api dan bahan peledak. Dengan keberlanjutan program ini, diharapkan tren positif ini dapat terus berlanjut di tahun-tahun mendatang.

Pemerintah China menegaskan bahwa mereka akan terus mengawasi dan mengambil tindakan tegas terhadap segala bentuk pelanggaran hukum terkait keamanan publik. Hal ini menunjukkan komitmen kuat untuk memastikan bahwa masyarakat dapat hidup tanpa rasa takut akan ancaman kejahatan bersenjata.