2 Desember 2024

Jakarta Utara Pos

Kabar Warta Kekinian

Tiga Program Percepatan Kesehatan untuk Atasi Masalah Kesehatan di Indonesia

tiga program percepatan kesehatan

Jakarta Utara Pos – Anggota Komisi IX DPR RI, Kurniasih Mufidayati, optimis bahwa pelaksanaan tiga program percepatan (quick win) di bidang kesehatan dapat mengatasi berbagai persoalan kesehatan yang dihadapi Indonesia. Ketiga program tersebut meliputi skrining kesehatan, pembangunan rumah sakit di daerah-daerah, dan penanganan tuberkulosis. Kurniasih menekankan bahwa program-program ini akan memberikan pendekatan menyeluruh dalam bidang kesehatan, termasuk tindakan promotif, preventif, kuratif, hingga rehabilitatif.

Dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Kurniasih mendukung penuh amanat Presiden Prabowo Subianto yang menekankan pentingnya ketiga program percepatan ini kepada Kementerian Kesehatan. Ia percaya bahwa Kementerian Kesehatan akan mampu melaksanakan program-program tersebut dengan baik dalam jangka waktu lima tahun ke depan. Kurniasih menyebutkan bahwa saat ini, Menteri Kesehatan dan Wakil Menteri Kesehatan masih dipegang oleh orang yang sama seperti pada masa pemerintahan sebelumnya, Jokowi-Ma’ruf Amin, sehingga diharapkan transisi dan adaptasi tidak akan menjadi masalah besar.

Kurniasih juga menyoroti fakta bahwa penyakit tidak menular kini banyak menyerang pasien yang lebih muda. Data dari UNICEF menunjukkan bahwa satu dari lima kematian pada remaja disebabkan oleh penyakit tidak menular. Oleh karena itu, Kurniasih menekankan pentingnya program skrining kesehatan yang dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat dan bersifat terjangkau. Program skrining nasional ini, menurutnya, akan memungkinkan deteksi dini terhadap berbagai penyakit serius seperti diabetes, hipertensi, dan kanker.

“Melalui program skrining ini, kita bisa mendeteksi penyakit sejak dini, sehingga pengobatan dapat dilakukan lebih cepat. Ini diharapkan dapat mengurangi angka kematian akibat penyakit yang sebenarnya bisa dicegah,” ujarnya.

Selain itu, Kurniasih juga menyoroti tingginya kasus tuberkulosis di Indonesia. Berdasarkan laporan Tuberkulosis (TB) 2023, estimasi kasus TBC meningkat menjadi 1.060.000 kasus baru per tahun, dengan angka kematian mencapai 134 ribu per tahun. Ia menyatakan bahwa ketiga program quick win tersebut saling berkaitan, terutama dengan target eliminasi tuberkulosis yang masih sangat tinggi di negara ini.

Namun, Kurniasih mengingatkan bahwa pencapaian target skrining kesehatan dan eliminasi TBC harus didukung dengan penyediaan fasilitas skrining yang memadai, hingga tingkat desa, khususnya di Puskesmas. Tanpa adanya fasilitas dan sumber daya manusia yang memadai, percepatan penanganan masalah kesehatan tidak akan berjalan dengan optimal. “Kita perlu memastikan bahwa setiap daerah memiliki fasilitas yang memadai agar program ini dapat berjalan dengan lancar dan efektif,” tegasnya.

Dengan langkah-langkah strategis ini, Kurniasih optimis bahwa Indonesia dapat lebih baik dalam menangani masalah kesehatan masyarakat dan mencapai target-target yang telah ditetapkan.