Jakarta Utara Pos – Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Ade Rahmat Idnal mengungkapkan rencana untuk memanggil individu yang pertama kali menyebarkan video terkait aksi pembubaran seminar pada Sabtu (28/9) di Hotel Grand Kemang. Dalam video tersebut, terlihat tersangka yang bersalaman dengan anggota kepolisian.
“Setelah kejadian itu, beberapa video beredar di media sosial yang tampaknya dipotong-potong dan diberi narasi tertentu. Namun, narasi tersebut tidak mencerminkan keseluruhan peristiwa yang sebenarnya,” ungkap Kapolres Ade saat memberikan keterangan di Jakarta pada Minggu.
Kapolres menambahkan bahwa pihaknya akan menyelidiki lebih lanjut siapa yang bertanggung jawab atas penyebaran video tersebut. “Kami akan mendalami persoalan ini untuk memastikan apa yang sebenarnya terjadi,” tegasnya.
Pada hari kejadian, di Hotel Grand Kemang, ada seminar yang berlangsung tanpa pemberitahuan kepada pihak kepolisian. Di luar hotel, terdapat aksi tandingan unjuk rasa yang berusaha mencegah kegiatan seminar tersebut. Meski tanpa pemberitahuan, polisi tetap melakukan pengamanan, yang dipimpin oleh Kapolsek setempat, untuk menjaga ketertiban.
Kombes Pol Ade juga menjelaskan bahwa sejumlah orang massa menyusup ke dalam hotel melalui pintu belakang, yang biasanya digunakan oleh karyawan. Beberapa di antara mereka diduga sudah menginap di hotel sebelum peristiwa itu berlangsung. “Kami sedang menyelidiki kemungkinan ini,” tambahnya.
Kehadiran petugas kepolisian di lokasi adalah untuk mencegah terjadinya gesekan antara dua kelompok yang berbeda pendapat. Kapolres menekankan pentingnya pendekatan humanis dalam penanganan situasi tersebut. “Apabila terjadi pelanggaran, kami akan menegakkan hukum sesuai ketentuan yang berlaku,” ujarnya.
Dugaan tindak pidana kekerasan dan penganiayaan muncul ketika sejumlah orang memaksa masuk ke lokasi seminar di Hotel Grand Kemang pada pagi hari tersebut. Polisi masih menyelidiki jenis seminar yang diadakan dan tema yang dibahas di dalamnya.
Hingga saat ini, polisi telah mengamankan lima orang yang diduga terlibat dalam aksi tersebut, dengan dua orang di antaranya telah ditetapkan sebagai tersangka karena diduga melakukan tindak pidana perusakan dan penganiayaan. “Kami masih melakukan pendalaman terhadap kasus ini untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas,” kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Wira Satya.
Dalam video yang diunggah oleh akun Instagram @opajufee, terlihat salah satu terduga bersalaman dengan beberapa anggota polisi. Akun tersebut menuliskan, “Jadi jelas ya yang membubarkan seminar kebangsaan.”
Melihat situasi ini, Kapolres menekankan pentingnya transparansi dan keakuratan informasi dalam menangani kasus ini. Penyebaran informasi yang tidak benar dapat memperkeruh suasana dan memicu ketegangan. Oleh karena itu, pihak kepolisian akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk memastikan bahwa informasi yang beredar di masyarakat adalah akurat dan tidak menyesatkan.
More Stories
Permintaan Maaf Perdana Menteri Thailand atas Pembantaian Tak Bai: 20 Tahun Berlalu
Kebocoran Dokumen Rahasia: Rencana Serangan Israel Terhadap Iran
Serangan Israel di Iran: Fokus pada Target Militer, Bukan Fasilitas Nuklir