1 Juli 2025

Jakarta Utara Pos

Kabar Warta Kekinian

Mengenal Open Relationship: Hubungan Bebas Tapi Tetap Komitmen?

Open relationship

Sumber: freepik.com

Hai sobat Jakarta Utara Pos! Belakangan ini, istilah open relationship semakin sering muncul di media sosial dan perbincangan anak muda. Banyak yang penasaran, sebenarnya apa sih open relationship itu? Apakah sama dengan selingkuh? Atau justru sebuah cara baru dalam membangun hubungan? Konsep ini memang memicu pro dan kontra, karena berbeda dari hubungan monogami yang banyak dianut masyarakat pada umumnya. Yuk, kita bahas lebih santai tentang apa itu open relationship, plus kelebihan, risiko, dan bagaimana menjalaninya jika memang kamu tertarik mencoba.

Pengertian Open Relationship

Secara sederhana, open relationship adalah bentuk hubungan romantis di mana kedua pasangan sepakat untuk memberi ruang satu sama lain menjalin relasi intim atau romantis dengan orang lain, tanpa memutus hubungan utama mereka. Artinya, mereka tetap berpasangan tetapi saling memberi izin untuk berkencan atau berhubungan dengan pihak ketiga. Bedanya dengan perselingkuhan adalah ada kesepakatan, keterbukaan, dan komunikasi yang jelas antara kedua pihak.

Kenapa Ada yang Memilih Open Relationship?

Beberapa orang merasa open relationship memberi kebebasan untuk mengeksplorasi ketertarikan atau hasrat seksual tanpa kehilangan pasangan utamanya. Ada juga yang memilih konsep ini karena merasa kebutuhan emosional sudah terpenuhi dengan pasangan, tetapi ingin variasi dalam kehidupan seksual. Intinya, open relationship muncul karena kebutuhan individu yang berbeda-beda, serta adanya kesepakatan bersama untuk menjalaninya.

Kelebihan Open Relationship

Bagi sebagian orang, open relationship bisa membuat hubungan terasa lebih segar. Pasangan tidak merasa terjebak dalam rutinitas, dan bisa menjaga komunikasi yang jujur agar tidak ada kebohongan. Konsep ini juga menuntut tingkat kepercayaan yang sangat tinggi, sehingga pasangan belajar menghargai batasan satu sama lain. Beberapa pasangan bahkan merasa lebih terbuka dalam berkomunikasi setelah menjalani open relationship.

Kekurangan dan Tantangan Open Relationship

Tentu saja, open relationship bukan tanpa risiko. Salah satu tantangan terbesarnya adalah rasa cemburu yang sulit dikendalikan. Tidak semua orang bisa menerima jika pasangannya punya kedekatan dengan orang lain, meski sudah ada kesepakatan. Selain itu, risiko infeksi menular seksual juga perlu diperhatikan, karena hubungan seksual dengan banyak orang meningkatkan peluang penularan penyakit.

Perbedaan dengan Perselingkuhan

Banyak yang masih salah kaprah menganggap open relationship sama dengan selingkuh. Padahal bedanya jauh sekali. Dalam open relationship, semua aktivitas dilakukan dengan persetujuan pasangan, sementara perselingkuhan dilakukan diam-diam dan melanggar komitmen. Keterbukaan menjadi poin utama dalam open relationship agar tidak ada pihak yang merasa dikhianati.

Bagaimana Komunikasi di Open Relationship?

Komunikasi adalah kunci mutlak untuk menjalani open relationship. Kedua pasangan harus sepakat mengenai batasan, aturan, dan apa saja yang diperbolehkan. Jangan sampai ada asumsi sepihak, karena itu bisa memicu konflik. Sebaiknya bicarakan secara terbuka dan berkala, agar jika ada ketidaknyamanan bisa langsung diselesaikan sebelum menjadi masalah besar.

Persiapan Sebelum Memulai Open Relationship

Sebelum memutuskan menjalani open relationship, pastikan kamu dan pasangan sudah saling memahami visi dan nilai masing-masing. Diskusikan juga risiko emosional dan fisik, termasuk kesehatan reproduksi. Terbuka soal ketakutan atau kekhawatiran akan jauh lebih baik daripada memendamnya sendiri. Jangan terburu-buru hanya karena ikut-ikutan tren, karena hubungan seperti ini butuh kesiapan mental yang kuat.

Apakah Open Relationship Cocok untuk Semua Orang?

Tidak semua orang cocok dengan open relationship. Ada orang yang memang nyaman dengan hubungan monogami dan merasa cemburu adalah tanda cinta. Sebaliknya, ada pula yang bisa beradaptasi dengan gaya hubungan terbuka. Jadi, kembali lagi pada prinsip kesepakatan dan kenyamanan bersama, bukan sekadar mengikuti gaya hidup orang lain.

Pandangan Masyarakat tentang Open Relationship

Di Indonesia, konsep open relationship masih dianggap tabu dan bertentangan dengan norma sosial. Meski begitu, generasi muda mulai terbuka membicarakannya. Namun, penting untuk menghargai nilai budaya dan adat istiadat setempat, karena tidak semua orang akan menerima konsep ini dengan mudah. Edukasi dan komunikasi yang baik bisa membantu meminimalkan kesalahpahaman.

Kesimpulan

Open relationship adalah pilihan gaya hidup yang perlu dipertimbangkan matang-matang. Konsepnya menekankan kejujuran, komunikasi, dan saling menghormati kesepakatan bersama. Meski memiliki kelebihan, open relationship juga menyimpan tantangan yang tidak sedikit. Dengan persiapan emosional yang