Jakarta Utara Pos – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah menyalurkan bantuan logistik senilai Rp478 juta kepada masyarakat yang terdampak banjir di Kabupaten Brebes. Bantuan tersebut mencakup berbagai kebutuhan dasar, seperti makanan siap saji, beras, kasur lipat, tenda, selimut, dan barang-barang penting lainnya. Penjabat Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana, mengunjungi langsung lokasi pengungsian yang terletak di Balai Desa Krasak, Kecamatan Brebes, pada Selasa (21/1) untuk memastikan bantuan sampai kepada masyarakat yang membutuhkan.
Bantuan yang diberikan terdiri dari berbagai sumber. Sebanyak Rp284 juta disalurkan oleh Dinas Sosial Jawa Tengah, sementara Dinas Ketahanan Pangan mengalokasikan bantuan senilai Rp120 juta. Selain itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah turut berkontribusi dengan bantuan senilai Rp74 juta. Bantuan ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan dasar pengungsi yang terdampak banjir yang melanda kawasan tersebut sejak Minggu (19/1).
Pada saat kunjungannya, Nana Sudjana menyempatkan diri untuk berbincang dengan para pengungsi guna memastikan layanan pemeriksaan kesehatan di lokasi pengungsian dan memeriksa stok bahan pangan yang ada di dapur umum. Di Desa Krasak, tercatat masih ada sekitar 300 orang yang mengungsi. Sementara itu, banyak warga lain yang sudah kembali ke rumah masing-masing. Pengungsi lainnya ditampung di beberapa tempat selain di Balai Desa Krasak.
Banjir yang melanda Brebes disebabkan oleh intensitas hujan yang sangat tinggi, sehingga Sungai Pemali, yang melintasi kabupaten tersebut, meluap. Luapan sungai ini menggenangi sejumlah kecamatan, seperti Kecamatan Jatibarang, Songgom, Larangan, Wanasari, Brebes, Bantarkawung, Tonjong, dan Salem. Banjir ini juga menyebabkan ribuan rumah terendam, dengan ketinggian air yang bervariasi antara 20 hingga 80 sentimeter.
Sebanyak 5.011 unit rumah tercatat terendam banjir, dan beberapa fasilitas umum turut terdampak, seperti putusnya jembatan di Desa Karangjongkeng, Kecamatan Tonjong. Area pertanian yang terendam diperkirakan mencapai 95 hektare, yang tentu saja mengancam ketahanan pangan lokal. Selain itu, sebanyak 33 sekolah dilaporkan terdampak akibat banjir ini. Namun, dengan kondisi air yang mulai surut, diharapkan sekolah-sekolah tersebut dapat digunakan kembali dalam waktu dekat.
Nana Sudjana juga mengimbau kepada seluruh pihak terkait, baik pemerintah daerah, pemerintah provinsi, maupun TNI/Polri, untuk melakukan gotong-royong dalam pembersihan rumah-rumah yang terendam banjir. Dengan kerjasama yang solid, diharapkan pemulihan pascabencana dapat berlangsung lebih cepat.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) BPBD Brebes, Supriyadi, mengungkapkan bahwa dampak banjir sempat melibatkan 33 sekolah. Namun, seiring dengan surutnya banjir, pihaknya optimis bahwa sekolah-sekolah tersebut akan kembali berfungsi setelah proses pembersihan selesai.
Banjir yang terjadi di Brebes ini merupakan salah satu bencana yang dihadapi oleh masyarakat di musim hujan, yang menyebabkan kerugian materiil yang cukup besar. Namun, dengan penyaluran bantuan logistik yang tepat waktu, diharapkan masyarakat dapat segera pulih dan kembali menjalani aktivitas mereka dengan normal. Pemerintah setempat juga terus mengawasi kondisi cuaca untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya bencana serupa di masa mendatang.
More Stories
Menaker Yassierli Fokus Peningkatan Kualitas Tenaga Kerja Indonesia Melalui Kolaborasi dengan Perguruan Tinggi
Lomba Menulis Khotbah Jumat Sambut Hari Persaudaraan Manusia 2025
Antisipasi Penyebaran PMK di Sumatera Barat, 54 Ribu Dosis Vaksin Ternak Disiapkan