2 Desember 2024

Jakarta Utara Pos

Kabar Warta Kekinian

PT PAL Indonesia Lakukan Keel Laying Kapal Fregat Merah Putih Ke-2 untuk Memperkuat Pertahanan Laut Indonesia

PT PAL Indonesia Lakukan Keel Laying Kapal Fregat Merah Putih Ke-2 untuk Memperkuat Pertahanan Laut Indonesia

https://www.antaranews.com/

Jakut Pos – PT PAL Indonesia, bekerja sama dengan Kementerian Pertahanan (Kemhan), baru-baru ini melaksanakan acara *keel laying* atau peletakan lunas kapal Fregat Merah Putih ke-2. Acara ini merupakan langkah penting dalam pembangunan kapal perang yang akan menjadi bagian dari armada TNI Angkatan Laut, untuk memperkuat kemampuan pertahanan Indonesia di laut. Peletakan lunas adalah tahap pertama dalam konstruksi kapal, yang menandakan dimulainya perhitungan usia kapal dan kesiapan struktur utamanya.

Direktur Produksi PT PAL Indonesia, Satriyo Bintoro, mengungkapkan bahwa kapal Fregat Merah Putih ke-2 ini dirancang dengan kemampuan tempur yang lengkap dan multiguna. Kapal ini memiliki kemampuan untuk melakukan pertempuran di empat dimensi atau matra, yaitu *surface to surface warfare* (pertempuran antar kapal permukaan), *surface to air warfare* (serangan terhadap pesawat udara), *surface to submarine warfare* (serangan terhadap kapal selam), dan *electronic warfare* (peperangan elektronik). Dengan kemampuan tempur yang begitu lengkap, kapal ini diharapkan dapat memberikan kontribusi besar dalam menjaga keamanan dan kedaulatan laut Indonesia.

Keel laying kapal Fregat Merah Putih ke-2 ini dilaksanakan di fasilitas Hanggar Kapal Selam Divisi Kapal Selam PT PAL Indonesia di Surabaya, yang merupakan salah satu fasilitas unggulan di Indonesia untuk pembangunan kapal perang. Acara ini dipimpin oleh Staf Ahli Bidang Ekonomi Kementerian Pertahanan, Mayjen TNI Steverly C Parengkuan, mewakili Kepala Badan Sarana Pertahanan Kemhan, Marsekal Madya TNI Yusuf Jauhari. Selain itu, turut hadir juga pejabat-pejabat tinggi dari Kemhan, TNI AL, serta jajaran direksi dan manajemen PT PAL Indonesia.

Satriyo Bintoro menambahkan bahwa proses keel laying kapal ini telah memenuhi regulasi internasional yang berlaku, yaitu *SOLAS* (Safety of Life at Sea), yang merupakan standar keselamatan dunia yang mengatur konstruksi kapal laut. Untuk tahap keel laying, kapal ini memenuhi syarat dengan berat blok yang sudah selesai assembly mencapai minimal 50 ton, atau sekitar 1 persen dari total berat konstruksi kapal yang diperkirakan mencapai 2.778 ton. Proses ini menunjukkan kemajuan pesat dalam pembangunan kapal fregat ini.

Selain itu, proses pembangunan kapal Fregat Merah Putih ke-2 ini juga mencatatkan kemajuan yang lebih cepat dari jadwal yang telah ditentukan sebelumnya, yakni pada Maret 2025. Hal ini menandakan adanya deviasi positif dalam pembangunan kapal, yang dapat mempercepat kesiapan kapal untuk bergabung dengan armada TNI Angkatan Laut.

Kapal Fregat Merah Putih ke-2 ini didesain dengan spesifikasi yang sangat canggih dan modern. Kapal ini memiliki panjang keseluruhan atau *length overall* (LoA) mencapai 140 meter dan lebar atau *breadth* 19,75 meter. Kapal ini juga dirancang untuk dapat mencapai kecepatan maksimum 28 knot saat berlayar, sehingga memiliki kecepatan yang optimal dalam menjalankan operasi-operasi di laut. Salah satu fitur utama kapal ini adalah sistem manajemen tempur yang terintegrasi, yang berfungsi untuk mengoptimalkan kinerja kapal dalam berbagai misi tempur. Sistem ini menghubungkan berbagai sensor, senjata, dan sistem komunikasi yang memungkinkan kapal untuk mendeteksi dan melacak target dengan cepat dan akurat, serta memberikan respons yang efektif dalam menghadapi ancaman di laut.

Selain memenuhi kebutuhan alutsista (alat utama sistem senjata) nasional, pembangunan Fregat Merah Putih ini juga memiliki tujuan besar, yakni menciptakan industri pertahanan nasional yang kuat, mandiri, dan berdaya saing global. PT PAL Indonesia berperan besar dalam pengembangan industri pertahanan dalam negeri dan diharapkan dapat terus meningkatkan kemampuan serta keahlian dalam membangun kapal-kapal perang canggih untuk masa depan.

Dalam sambutannya, Mayjen TNI Steverly C Parengkuan, yang mewakili Kemhan, menyatakan bahwa pengadaan kapal fregat ke-2 ini merupakan bagian dari program pengembangan kekuatan pertahanan Indonesia, khususnya untuk mendukung TNI AL dalam menjalankan tugas dan fungsinya dalam menjaga kedaulatan negara di laut. Kapal fregat ini diharapkan dapat memperkuat armada TNI AL, yang akan memiliki kemampuan yang lebih baik dalam menghadapi berbagai tantangan dan ancaman di laut, baik dari negara-negara lain maupun potensi ancaman internal.

Selain itu, Steverly juga menekankan bahwa pembangunan kapal Fregat Merah Putih ke-2 ini merupakan bentuk nyata pembinaan industri pertahanan dalam negeri. Dengan membangun kapal perang sejenis, Indonesia tidak hanya memperkuat kemampuan pertahanannya, tetapi juga mengembangkan keahlian dan kapasitas dalam negeri untuk membangun dan memproduksi kapal-kapal perang di masa depan. Keberhasilan pembangunan kapal ini diharapkan menjadi contoh bagi pengembangan alutsista Indonesia lainnya dan semakin memperkokoh industri pertahanan nasional.

Secara keseluruhan, pembangunan Fregat Merah Putih ke-2 merupakan langkah besar dalam memperkuat pertahanan laut Indonesia dan memperkuat posisi Indonesia sebagai negara yang memiliki kapasitas untuk mandiri dalam memenuhi kebutuhan alutsista serta meningkatkan daya saing di bidang industri pertahanan global.