2 Desember 2024

Jakarta Utara Pos

Kabar Warta Kekinian

Kapolri Kunjungi Posko Pengungsian Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di NTT, Salurkan Bantuan untuk Korban

Kapolri Kunjungi Posko Pengungsian Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di NTT, Salurkan Bantuan untuk Korban

https://www.antaranews.com/

Jakut Pos – Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo melakukan kunjungan langsung ke lokasi pengungsian akibat bencana erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Senin, 18 November 2024. Dalam kunjungan tersebut, Kapolri didampingi oleh Inspektur Pengawasan Umum (Irwasum) Polri, Irjen Pol. Dedi Prasetyo, dan sejumlah pejabat lainnya. Kunjungan ini merupakan bagian dari upaya Polri untuk memastikan penanganan yang tepat dan cepat bagi warga yang terdampak bencana alam tersebut.

Kedatangan Kapolri dimulai dengan penerbangan dari Bandara El Tari Kupang pada sekitar pukul 11.00 WITA. Dari Kupang, Kapolri bersama rombongan langsung menuju lokasi pengungsian menggunakan helikopter untuk menghemat waktu dan mencapai daerah yang terisolasi akibat erupsi gunung berapi. Kunjungan tersebut bukan hanya untuk memantau kondisi pengungsi, tetapi juga untuk menyalurkan berbagai bantuan yang sangat dibutuhkan oleh para korban bencana. Kapolri membawa sejumlah bantuan logistik, termasuk selimut, pakaian layak pakai, sembako, dan obat-obatan.

Bantuan ini merupakan bentuk respons cepat dari Polri terhadap instruksi Presiden Joko Widodo yang menginginkan agar pemerintah pusat segera mengambil tindakan untuk membantu para korban erupsi. Kapolri menegaskan bahwa penanganan bencana ini membutuhkan koordinasi yang baik antara pemerintah pusat, daerah, serta instansi terkait lainnya, agar bantuan dapat sampai ke tangan masyarakat yang membutuhkan dengan tepat waktu.

Berdasarkan data yang diterima oleh Polri, jumlah pengungsi di sejumlah posko pengungsian terus meningkat. Di Posko Pengungsian Desa Konga, tercatat sebanyak 1.437 jiwa yang terdiri dari 816 laki-laki, 621 perempuan, 17 bayi, 99 balita, 174 lansia, 13 ibu hamil, 8 ibu menyusui, dan 9 disabilitas. Di lokasi ini, fasilitas yang telah disiapkan meliputi tujuh tenda pengungsian, 15 unit MCK (mandi, cuci, kakus), satu dapur umum, dan 25 kendaraan pendukung yang digunakan untuk mengangkut barang-barang logistik serta mendukung kegiatan evakuasi. Posko ini juga telah dilengkapi dengan berbagai fasilitas penunjang untuk mendukung kebutuhan dasar para pengungsi.

Di Posko Pengungsian Desa Lewolaga, jumlah pengungsi tercatat mencapai 1.192 jiwa yang terdiri dari 599 laki-laki, 592 perempuan, 19 bayi, 65 balita, 120 lansia, 5 ibu hamil, 9 ibu menyusui, dan 3 disabilitas. Untuk memenuhi kebutuhan mereka, di posko ini tersedia 18 ruang kelas yang difungsikan sebagai tempat tinggal sementara, dua dapur umum, satu posko kesehatan, enam tenda ruang belajar untuk anak-anak, tujuh unit MCK, dan 10 kendaraan pendukung. Fasilitas ini sangat penting untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi para pengungsi yang harus tinggal sementara waktu di lokasi-lokasi tersebut.

Sementara itu, di Posko Pengungsian Desa Bokang, tercatat ada 572 jiwa yang terdiri dari 292 laki-laki, 280 perempuan, 7 bayi, 48 balita, 126 lansia, 2 ibu hamil, 20 ibu menyusui, dan 4 disabilitas. Di sini juga telah disediakan fasilitas yang memadai, seperti empat tenda pengungsian, satu dapur umum, satu posko kesehatan, tiga tenda ruang belajar, enam unit MCK, dan empat kendaraan pendukung. Posko ini memberikan perhatian khusus terhadap kebutuhan anak-anak, lansia, ibu hamil, dan ibu menyusui yang memerlukan perhatian lebih dalam situasi darurat seperti ini.

Kapolri menyampaikan bahwa Polri terus bekerja sama dengan berbagai pihak untuk memastikan penanganan bencana ini berjalan efektif. Selain itu, Polri juga memastikan agar distribusi bantuan dapat berlangsung lancar, tanpa adanya kendala yang berarti. Dengan adanya bantuan dan fasilitas yang memadai di setiap posko pengungsian, diharapkan para pengungsi dapat merasa lebih aman dan nyaman, sambil menunggu kondisi gunung merapi yang masih terpantau.

Upaya yang dilakukan Kapolri ini juga menunjukkan komitmen Polri dalam memberikan perhatian serius terhadap situasi bencana alam dan pengungsi, serta memastikan kelancaran koordinasi antar lembaga untuk mempercepat pemulihan daerah yang terdampak.